Cerita Pendek ~ Riguest

Thursday, November 27, 2014

Cerita Pendek


1. Struktur Teks Cerita Pendek

  • Abstrak : Ringkasan atau inti cerita. Abstrak pada sebuah teks cerita pendek bersifat opsional artinya sebuah teks bisa saja tidak melalui tahapan ini
  • Orientasi : Struktur yang berisi pengenalan latarbelakang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerpen. Latar digunakan pengarang untuk menghidupkan cerita dalam menyajikan pembaca. Dengan kata lain, latar merupakan sarana pengekspresian watak, baik secara fisik maupun psikis. 
  • Komplikasi : Urutan kejadian, tetapi setiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat. Peristiwa yang satu disebabkan terjadinya peristiwa lain. Pada tahap struktur ini, kalian akan mendapati karakter atau watak pelaku cerita yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kwalitas moral dan kecenderungan tertentu, dan hal itu diekspresikan dalam ucapan dan tindakan tokoh. Dalam komplikasi itulah  berbagai kerumutan bermunculan
  • Evaluasi : Komflik yang terjadi diarahkan pada pemecahannya sehingga mulai tampak penyelesaiannya.
  • Resolusi : Pengarang akan mengungkapkan solusi dari berbagai konflik yang dialami tokoh.
  • Koda : Istilah reorientasi, koda merupakan nilai-nilai atau pelajaran yang dapat diambil atau dipetik oleh pembaca dari sebuah teks. Sama halnya dengan abstrak koda bersifat opsional.
2. Unsur-Unsur Cerita Pendek
a. Unsur Intrinsik
- Tema / Topik
- Latar (Tempat, Waktu, dan Suasana)
- Alur / Plot
- Tokoh
- Penokohan / Watak
- Amanat 
- Sudut Pandang

b. Unsur Ekstersik
- Nilai Moral
- Nilai Budaya
- Nilai Sosial

3. Menginterpretasi Cerita Pendek
Kita telah mengetahui bahwa karakteristik bahasa yang lazim digunakan dalam cerpen adalah bahasa sehari-hari. Oleh karena itu, kemungkinan munculnya kata-kata sulit akan jarang terjadi. Hal itu berbeda dengan teks beragam ilmiah yang banyak terdapat kata-kata teknis di dalamnya. Meskipun demikian, masih ada kemungkinan satu dan dua kata sulit dipahami maknanya.

Dalam suatu cerpen, nilai-nilai itu sangat beragam, yakni mencangkup hal-hal sebagai berikut :
- Nilai Agama
- Nilai Budaya
- Nilai Sosial
- Nilai Moral

Menggali nilai-nilai tersebut kadang tidak mudah, kita perlu meresapi bagian ceritanya dengan lebih intensif dan tidak sekedar menikmatinya sebagai sarana hiburan.

Untuk memaknai nilai-nilai tersebut kita dapat melakukannya dengan memajukan sejumlah pertanyaan, misalnya seperti pertanyaan berikut :
a. Mengapa judul cerpen itu menggunakan kata A bukan kata B ?
b. Mengapa cerita itu berlatar padang pasir ?
c. Mengapa nama tokoh itu kebarat-baratan ?

Jawaban dari pertanyaan tersebut akan membawa kita kepada kesimpulan mengenai nilai tertentu yang disajikan pengarang dalam cerita.

4. Menyunting Cerita Pendek Agar Sajiannya Menarik
Kegiatan memperbaiki cerpen atau jenis karangan lainnya disebut menyunting. Lebih jelasnya, menyunting merupakan kegiatan yang dilakukan untuk naskah atau karangan dengan memperhatikan sistematika penyajian, isi, dan bahasa yang digunakannya.

Tugas-tugas penyuntuingan meliputi hal-hal berikut :
a. Mencari kesalahan isi karangan dan memperbaikinya.
b. Menjaga agar tidak terdapat isi karangan yang berlawanan.
c. Memperbaiki ejaan
d. Menjaga agar tidak terdapat unsur penghinaan

Untuk itu, penyuntingan kita memerlukan beberapa pedoman, yaitu :
a. Buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Buku TBBI)
b. Buku Ejaan yang Disempurnakan (Buku EyD)
c. Buku Kamus Besar Bahasa Indonesia (Buku KBBI)

5. Mengabstraksi Cerita Pendek
Abstraksi atau ringkasan cerpen diperlukan agar dapat memahami

1 comment:

  1. cerita ini sangat sangat menyentuh sekali

    http://www.maxisbola.com/NewIndex.aspx

    ReplyDelete